BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
Mengingat sedikitnya bahasan tentang kerajaan kalingga
dan kerajaan tulang bawang.
kami
mencoba untuk mengulas materi ini dengan sumber-sumber yang kami peroleh dari
beberapa yang jumlahnya sangat terbatas baik kualitas maupun kuantitas.
Dengan hasil makalah yang kami tulis, kami
berharap para pembaca dapat memperoleh banyak informasi tentang kerajaan
kalingga dan kerajaan tulang bawang ini. Mengingat sedikitnya informasi
mengenai masalah tersebut sangat terbatasi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
·
Dimanakah
letak kerajaan Kalingga dan kerajaan TulangBawang
·
Bagaimanakah
pemerintahan dan kehidupan masyarakat di kerajaan Kalingga dan Tulang Bawang
·
Bagaimanakah
kehidupan social dan perekonomian dalam kerajaan Kalingga dan Tulang Bawang
C.
TUJUAN
·
Mengetahui
tentang seluk beluk kerajaan Kalingga dan Tulang Bawang
·
Mengetahui
letak kerajaan Kalingga dan Tulang Bawang
·
Mengetahui
kehidupan social dan perekonomian dalam kerajaan kalingga dan tulang Bawang
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
KERAJAAN
KALINGGA
Ratu Sima adalah penguasa di kerajaan
Kalingga.Ia digambarkan sebagai seorang pemimpin wanita yang tegas dan taat
terhadap peratuaran yang berlaku dalam kerajaan itu. Kerajaan Kalingga/Holing,
diperkirakan terletak di jawa bagian tengah. Nama Kalingga berasal dari
Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Menurut berita Cina, disebelah
timur kalingga ada Po-Li (Bali sekarang), di sebelah Barat kalingga To-po-Teng
(Sumatera). Sementara di sebelah utara Kalingga terdapat Chen-Ia (Kamboja). Dan
sebelah selatan berbatasan dengan samudra. Oleh karena itu,Kalingga
diperkirakan terletak di Jawa tengah,di kecamatan Keling, sebelah utara gunung
Muria.
Sumber utama mengenai kerajaan Kalingga
adalah berita Cina, misalnya berita dari dinasti T’ang. Sumber lain adalah
prasasti Tuk Mas di lereng gunung Merbabu. melalui berita Cina, banyak hal yang
di ketahui tentang perkembangan kerajaan kalingga dan kehidupan masyarakatnya.
kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7-ke-9 M.
a.
Pemerintahan
dan kehidupan masyarakat
Raja yang paling terkenal pada masa kerajaan Kalingga adalah
seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M.
Ia di kenal sebagai raja yang tegas, jujur dan sangat bijaksana. Hukum
dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua
peraturan yang berlaku. Untuk mencoba kejujuran rakyatnya, Ratu Sima pernah
mencobanya, dengan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Ternyata sampai
waktu yang lama tidak ada yang mengusik pundi-pundi itu. Akan tetapi, pada
anggota keluarga istana yangsedang jalan-jalan, menyentuh kantong pundi-pundi
dengan kakinya hal ini di ketahui Ratu Sima. anggota keluarga istana itu
dinilai salah dan harus di beri hukuman mati. Akan tetapi atas usul persidangan
para menteri,hukuman itu di peringan dengan hukuman potong kaki.Kisah ini
menunjukkan,begitu tegas dan adilnya Ratu Sima.Ia tidak membedakan antara
rakyat dan anggota kerabatnya sendiri.
Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umu65Agama
utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umumnya Buddha.Agama Buddha
berkembang pesat.Bahkan pendeta cina yang bernama Hwining datang di Kaling dan
tinggal selama tiga tahun.Selama di Kalingga,ia menerjemahkan kitab suci agama
Buddha hinayana kedalam bahasa cina.Dalam usaha menterjemahkan kitab itu
Hwining dibantu oleh seorang pendeta bernama Jnanabadra.
Kepemimpinan raja yang adil,menjadikan rakyat hidup teratur, aman,
dan tentram. mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, karena
wilayah kalingga subur untuk pertanian. disamping itu, penduduk juga melakukan
perdagangan.
kerajaan kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan
sriwijaya yang menguasai perdagangan. serangan tersebut mengakibatkan
pemerintahan kijen menyingkir kejawa bagian timur atau mundur kepedalaman jawa
bagian tengah antara tahun 742-755 M.
b.
Berita
china
berita
kerajaan kalingga juga dapat diproleh dari berita yang berasal dari zaman
dinasti Tang dan catatan l-Tsing .
1)
catatan
dari zaman dinasti Tang
cerita cina pada zaman dinasti Tang (618 M-906 M)
Memberikan tentang keterangan kalingga sebagai berikut :
·
Holing/kalingga
disebut jawa terletak di lautan selatan disebelah utaranya letak Ta Hen La
(kamboja). sebelah timurnya terletaknya Po Li (Pulau Bali) dan di sebelah barat
terletak pulau sumatera.
·
Ibukota
kalingga dekelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
·
Raja
tinggal disuatu bangunan besar bertingkat , beratap daun palem, dan
singgasananya terbuat dari gading.
·
Penduduk
kerajaan kalingga sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
·
Daerah
kalingga menghasilkan kulit penyu,emas,perak,cula badak, dan gading gajah.
Catatan dari berita china ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun
674, rakyat kalingga di perintah oleh ratu shima ia adalah seorang ratu yang
sangat adil dan bijaksana. pada masa pemerintahannya kerajaan kalingga sangat
aman dan tentram.
2)
Catatan
I-Tsing
3)
catatan
I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah jawa telah
menjadi salah satu pusat pengetauhan agama buddha Hinayana. di kalingga ada
pendeta cina bernama hwinning, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha
ke dalam bahasa cina. ia bekerja sama dengan pendeta jawa bernama janabadra.
kitab terjemahan itu antara lain membuat cerita tentang Hiwana tetapi cerita
ini berbeda dengan cerita nirwana dalam agama Buddha hinayana.
C.
Peninggalan
1) Parasasti
Tukmas
Parasasti
Tukmas ditemukan di lereng barat gunung merapi, tepatnya di dusun Dakawu, Desa lebak, kecamatan Grabag, magelang di
jawa tengah . prasasti bertuliskan huruf pallawa yang berbahasa sanskerta .
prasasti menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih.
2)
Prasasti sojomerto
prasasti sojomerto ditemukan didesa
sojomerto, kecamatan Reban,kabupaten Batang. jawa tengah . prasati ini beraksara kawi dan berbahasa melayu kuno
dan berasal dari sekitar abad ke-7 M. prasasti ini bersifat keagamaan.
3)
Candi
Angin
candi angina ditemukan didesa Tempur, kecamatan keeling,kabupaten
jepara ,jawa tengah.
4)
Candi
Bubrah , jepara
candi bubrah ditemukan didesa tempur, kecamatan keling, kabupaten jepara, jawa barat.
c.
Kehidupan
ekonominya
perdagangan dan pelayaran karena letak kerajaan di semenanjung
melayu. jadi perdagangan sangatlah
lancar dan terkendali selain ratu shima
yang sangatlah disiplin dan beribawa perekonomiannya juga berjalan dengan
lancer begitu juga dengan pelanyaran selain perdagangannya yang amat maju juga
pelayaran disana sebagai alat transportasi yang mudah juga cepat . Hal ini yang
mendukun perkembangannya ekonomi dikerajaan kalingga.
d.
Kehidupan
sosial
karena ratu shima yang sangat keras ia langsung sekaligus membangun
lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya ratu shima mendirikan
lembaga masyarakat ini untuk membsntu dirinya dalam mengatasi rakyatnya
selain lembaga yang sudah terbentuk ratu
shima yang sudah memberlakukan system perundang- undangan yang sempurna dengan
dibantu lembaga masyarakat hadirnya sistem perundang-undangannya tersebut
berjalan dengan baik.
2. KERAJAAN
TULANG BAWANG
a. Peninggalan peninggalan kerajaan Tulang Bawang
kerajaan tulang
bawang, tidak seperti peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan lain, seperti batu-batu bertulis,keris,babat
lama, benda-benda purba tidak ada kesemuanya dan inilah yang menyebabkan
kesukaran-kesukaran kita menggali kerajaan ini dalam memberikan penemuan yang
sebenarnya,dan inilah sebabnya penulis pada pembukaan cerita riwayat sejarah
kerajaan ini,mengatakan ia mempunyai sifat- sifat khas ketentuan
khusus, kalau memang kerajaan ini memang seperti kerajaan hindu lainnya yang
mempunyai pembuktian –pembuktian, peninggalan-peninggalan , tentu penulis tidak
kebagian seperti ini, telah didahului
oleh ahli-ahli sejarah untuk mengungkapnya lagi kalau memang sudah terungkap
seperti itu.
Peniggalan-peninggalan
yang di tinggalkannya berupa :
1.
TANAH/DAERAH
segala
tanah yang didiami oleh keempat marga di daerah tulang bawang itu adalah tanah
bekas kerajaan tulang bawang, oleh karena itu keluar ia mempunyai batas-batas
tertentu, lebih jelas lagi batas-batas itu digariskan oleh apa yang dinamakan
PAKSI EMPAT(4 paksi) oleh pemuka-pemuka adat pepadun yang ada di lampung utara.
pembagian
ini bukan suatu hal yang baru ia sudah ditetapkan sebelum adat pepaduan ada,
karena ketetapan pada zaman hindu adanya adat itu sama-sama, maka setelah adanya adat
pepaduan yang diperkirakan menjelang abad ke XVIII, kesamaran batas, batas ini ditetapkan oleh paksi 4
sebagai berikut :
2.
PAGAR
DEWA, II. NEGERI JUNGKARANG, III. NEGERI BESAR , IV . KOTA BUMI.
Batas-batas dari ke empat daerah bini ada pada ketentuan-ketentuan
kota/lampung ini masing-masing (Lebih
jelas tanyakan pada pemuka-pemuka adatnya).
3.
.TULISAN/SURAT
LAMPUNG
surat lampung ini kalau kita teliti dan selidiki dari bentuk gambar
hurufnya, maka tulisan ini berasal dari tulisan huruf pallawa hindu (lebih jelas tanyakan pada para
sarjana-sarjana tulisan purba).
ulisn ini
kebanyakan ditulis ole nenek moyang kitab diatas kulit kayu ini tumbuhnya
disekitar danau lambo sebelah ujung kampung pagar dewa.
4.
ANIMISME
sungguhpun kita telah di didik diajar di gembleng dan diresapioleh
agama islam yang sudah berabad-abad lamanya sampai pada dewasa ini
masih belum juga dapat dikuras habis.
dimana-dimana lebih-lebih di kampung-kampung dan di pedalaman hal
ini masih dipraktekan oleh rakyat disana . mereka masih menyakinkan bahwa
roh0roh itu masih aktif, masih bekerja masih tetap mengawasi anak-cucunya dimana saja berada. mereka masih
menyakinkan bahwa kayu-kayu besar,gunung-gunung besar mempunyai penunggu dan penjaganya , inilah
yang dinamakan Animisme.
5.
ADAT/KEBUDAYAAN
Dalam hal ini penulis tidak berani mengungkapkan panjang lebar
tentang adat dan kebudayaan tulang bawang khususnya dan adat lampung pada
umumnya, yang akan penulis uraikan yang ada hubungannya dengan peninggalan
hindu.
Diatas telah kita katakan
bahwa pembagian itudibagi menjadi 4 bagian oleh apa yang dinamakn PAKSI EMPAT.
pembagian empat(4) ini sudah lama kita
kenl jauh sebelum adat pepaduan ada
orang hindu telah memulai dengan
pembagian 4 lebih dahulu, yaitu :
6.
BRAHMANA,
2.KSATRIA, 3.WAISYA, 4.SYUDRA
lain dari ini pengaruh lebih banyak lagi tentang nama, lebih-lebih
di jawa kelihatan sekali yang terdapat pada wayang-wayang , istilah-istilah
seperti PANCA , TRICATUR, NIRWANA,JAYA LOKA, PENDAWA LIMA dan sebagainya .
7.
ALAT
PERTANIAN/ALAT SENJATA DARI BESI
semua alat-alat pertanian seperti :
pacul,gobek, kapak, dibuat dari besi , demikian juga alat senjata :
tombak ,badik, keris, dan sebagainya.
Diatas telah penulis singgung
pada tahun 671 pendeta tiongkok I-Tsing pernah mengadakan
pencatatan-pencatatan tentang kerajaan tulang bawang , bahwa didapatinya rakyat
disana sudah maju, pandai membuat gula dan besi.
8.
BENDA-BENDA
KUNO/BARANG-BARANG PURBA
Benda-benda kuno dan benda –benda yang dapat dijadikan pembuktian
seperti yang pernah didapati oleh ahli-ahli purbakala di daerah-daerah kerajaan
hindu lainnya penulis kira di tulang bawang ini ada.
b. Letak dan kehidupan
social kerajaan Tulang Bawang
Dari sumber-sumber sejarah china. kerajaan awal yang terlentak di
daerah lampung adalah kerajaan yang disebut bawang atau tulang bawang.
Berita cina tertua yang berkenan dengan daerah lampung berasal dari
abad ke-5, yaitu dari kitab Liu Sung Shu, sebuah kitab sejarah dari masa
pemerintahan kaisar Liu Sung (420-479). kitab ini di antaranya mengemukakan
bahwa pada tahun 499 M sebuah kerajaan yang terletak di wilayah Nusantara
bagian barat bernama P’o-huang mengirimkan utusan dan barang-barang upeti ke
negeri china. Hubungan diplomatik dan
perdagangan antara P’o-Huang dan cina berlangsung terus sejak pertengahan abad
ke-5 sampai abad ke-6 , seperti halnya dua kerajaan lain di Nusantara yaitu kerajaan Ho-lo-Tan dan
kan-t’o-li.
dalam sumber sejarah cina yang lain, yaitu kitab
T’ai-p’ing-huang-yu-chi yang ditulis pada tahun 976-983 M, disebutkan sebuah
kerajaan bernama T’o-lang-p’p-huang yang
oleh G.Ferrand disarankan untuk diidentifisikan dengan tulang bawang yang terletak di daerah pantai tenggara pulau sumatera, di
selatan sungai Palembang (Sungai Musi). L.C. Damais menambahkan bahwa lokasi
T’o-lang p’o-huang tersebut terletak di tepi pantai seperti dikemukakan di
dalam wu-pei-chih, “Petunjuk Pelayaran”. Namun, di samping itu Damais kemudian
memberikan pula kemungkinan lain mengenai lokasi dan identifikasi P’o-huang
atau “Bawang” itu dengan sebuah nama tempat bernama Bawang (Umbul Bawang) yang
sekarang terletak di daerah Kabupaten Lampung Barat, yaitu di daerah Kecamatan
Balik Bukit di sebelah utara Liwah. Tidak jauh dari Desa Bawang ini, yaitu di
desa Hanakau , sejak tahun 1912 telah di temukan sebuah inskripsi yang di pahatkan pada sebuah batu tegak, dan tidak
jauh dari tempat tersebut dalam waktu beberapa tahun terakhir ini masih
ditemukan pula tiga buah inskripsi batu yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Kerajaan
Kalingga
Dalam berita-beritadari cina dari zaman pemerintahan raja-raja
T’ang (681-906) ada disebut nama kerajaan Kalingga atau Holing. Letaknya di
Jawa Tengah, tanahnya sangat kaya, dan disitu ada pula sumber air asin.
Rakyatnya hidup makmur dan tentram. Berita lain yang berasal dari pendeta
Buddha, I-Tsing menyatakan bahwa dalam tahun 664 M telah datang pendeta yang
bernama Hwi-ning di Holing dan tinggal di sana selama tiga tahun. Dengan
bantuan pendeta Holing Jnanabhadra, ia menterjemahkan kitab agama Buddha
Hinayana.
Sejak tahun 674 kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang raja perempuan
bernama Ratu Sima. Pemerintahannya sangat keras, tetapi berdasarkan kejujuran
mutlak. Tidak ada seorangpun yang berani melanggar hak dan kewajiban masing-
masing. Diceritakan bahwa sang raja sengaja meletakkan kantong berisi emas di
tengah jalan, dan taka da orang yang mempunyai pikiran untuk mengambilnya, sampai
tiga tahun kemudian putra mahkota secara kebetulan menyentuhnya dangan kakinya,
dan ia mendapat hukuman dengan kakinya yang di potong.
2.
Kerajaan
Tulang bawang
Dari sumber- sumber sejarah Cina, kerajaan awal yang terletak di
daerah Lampung adalah kerajaan yang disebut Bawang atau Tulang Bawang. Berita
Cina tertua yang berkenaan dengan daerah Lampung berasal dari abad ke-5, yaitu
kitab Liu-sung-shu, sebuah kitab sejarah dari masa pemerintahan kaisar Liu Sung
(420-499 M) sebuah kerajaan yang terletak di wilayah Nusantara bagian barat
bernama P’o-huang mengirimkan utusan dan barang- barang upeti ke negeri Cina.
Lebih lanjut kitab Liu-Sung-Shu mengemukakan bahwa kerajaan P’o-huang
menghasilkan lebih dari 41 jenis barang yang diperdagangkan ke Cina. Hubungan diplomatik
antara P’o-huang dan Cina berlangsung terus sejak pertengahan abad ke-5 sampai
abad ke-6, seperti halnya dua kerajaan lain di Nusantara yaitu Kerajaan
Ho-lo-tan dan Kan-t’o-li.
Peninggalan-peninggalannya adalah sebagai berikut:
1). Tanah/daerah
2). Tulisan/Surat lampung
3). Animisme
4). Adat/kebudayaan
5). Alat pertanian/alat senjata dari besi
6). Benda-benda kuno/barang-barang purba
B. KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini,
semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf
apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalh ini. Sekian dari kami semoga dapat di terima dihati kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya
No comments:
Post a Comment