Adsense

LABEL

dalam logo wayank

dalam logo wayank

Tuesday 20 January 2015

MAKALAH REMAJA DAN KENAKALANNYA, AKIBAT KENAKALAN REMAJA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang.  Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan. 


 
B.     Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
Ø  12-15 tahun
Ø  Masa remaja awal 15-18 tahun
Ø  Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
Ø  Masa remaja akhir.

B.     Macam – macam Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja identik dengan perbuatan yang merugikan entah itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain itu kenakalan remaja juga sering diartikan sebagai pelanggaran. Sehingga kenakalan remaja tersebut sangat dekat pengertiannya dengan kriminalitas. Untuk tujuan-tujuan hukum, maka dibuatlah suatu perbedaan antara pelanggaran-pelanggaran indeks (index offenses) dengan status (status offenses). Index offenses adalah tindakan kriminal, baik yang dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa. Contoh tindakannya seperti perampokan, penyerangan dengan kekerasan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Status offenses adalah Tindakan yang tidak terlalu serius, tindakan seperti ini banyak dilakukan oleh anak-anak muda dibawah usia tertentu sehingga pelanggaran tersebut dikatakn sebagai pelanggaran remaja. Contohnya seperti lari dari rumah (kabur), bolos drao sekolah, meminum-minuman keras, pelacuran dan ketidak mampuan mengendalikan diri.
Dibawah ini adalah  beberapa macam kenakalan remaja, seperti :

1.      Kehamilan pada remaja
Di Indonesia hal ini sudah mulai merajalela, dibuktikan dengan banyaknya kasus pembuangan bayi yang sebagian besar alasannya adalah karena kehamilan yang tidak diinginkan dan para pelakunya adalah sebagian besar adalah para remaja yang belum siap secara mental untuk menghadapi respon lingkungannya akibat dari apa yang dia perbuat, namun nilai-nilai agama masih sangat melekat erat di Indonesia. Berbeda dengan Amerika yang memiliki angka kehamilan remaja terbesar pertama di bandingkan dengan negara-negara barat. Faktanya yaitu setiap tahun lebih dari satu juta remaja Amerika hamil, 4 dari 5 orang diantaranya tidak menikah (Santrock:).

2.      Bunuh diri
Di Amerika hal ini sudah sering atau biasa terjadi. Setiap tahun, sekitar 25.000 orang menghilangkan nyawa mereka sendiri. Pada saat memasuki usia 15 tahun, kemungkinan untu mengambil keputusan untuk bunh diri mulai bertambah. Dan ternyata kematian akibat bunuh diri dikalangan remaja merupakan 12% penyebab kematian pada kelompok usia remaja dan dewasa muda (Brent, 1989). Fakta paling mengejutkan yaitu ternyata besar hasrat untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri pada laki-laki tiga kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Tetapi pada faktanya perempuan lebih sering melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan dnegan laki-laki.
3.      Gangguan-gangguan makan
Memasuki masa remaja, terutama remaja perempuan mulai menyadari pentingnya kesempurnaan fisik. Banyak remaja perempuan yang melakukan berbagai cara agar terlihat menarik di depan umum. Tetapi akibat yang ditimbulkan dari usaha-usaha tersebut juga tidak hanya hal-hal yang positifnya saja bahaya dari usaha tersebut juga bisa terjadi jika tanpa pengetahuan yang luas mengenai usaha “mempercantik diri tersebut.
4.      Tawuran antar pelajar
Tawuran antar pelajar adalah perbuatan yang  sangat bodoh, karena dapat              merusak fasilitas umum dan fasilitas yg terdapat di sekolah.
Tawuran juga dapat merusak masa depan, karena jika tertangkap polisi                       nama mereka yang tertangkap akan tercemar.
5.      Bolos
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengatakan  kebiasaan anak menghabiskan waktu luang atau membolos saat jam sekolah salah satunya disebabkan karena pelajaran atau kegiatan di sekolah tidak menarik.
“Kalau diperhatikan, anak-anak akan berteriak bahagia ketika mendengar bel istirahat atau bel pulang sekolah,” ungkap Kak Seto, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lebih lanjut Kak Seto mengatakan, para akedimisi seharusnya lebih memperhatikan kegiatan yang menarik di sekolah sehingga perhatian anak akan fokus pada kegiatan positif di sekolah.
Dia menunjuk, sekolah negeri dan perangkatna yang masih kurang maksimal dalam mengajar kreatif. Bahkan Kak Seto menegaskan, belajar bukanlah kewajiban melainkan hak anak.
“Banyak guru yang tidak melihat proses kreativitas anak. Padahal tipe kecerdasan dan gaya belajar anak yang satu dengan yang lainnya berbeda, tapi semuanya disama ratakan. Ini yang membuat anak tidak betah ada di ruang kelas,” paparnya.
C.    Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Adapun sebab-sebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas dua sebab yaitu sebab intern dan sebab ekstern. Sebab-sebab berupa cacat keturunan. Pembawaan negatif yang sukar dikendalikan, pemenuhan, kebutuhan pokok yang tidak seimbang, lamanya pengawasan diri, kurangnya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baik tidak memiliki kegemaran-kegemaran yang sehat.
Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan pada dasrnya bersumber pada :
1.      Lingkunga rumah tangga,
2.      Teman buruk,
3.      Kondisi ekonomi,
4.      Problem waktu luang,
5.      Faktor-faktor eksternal lain,
6.      Lemahnya kepribadian lain,
7.      Faktor-faktor kesehatan,
8.      Nyanyian dan cerita cabul,
9.      Sempitnya ruangan kelas,
10.  Kurang tertarik pada salah satu mata pelajaran,
11.  Kurangnya saran-saran pemeliharaan individual sekolah,
12.  Tidak efektifnya metode yang diterapkan,
13.  Tidak terpenuhi praktek-prratek kondisi sosial,
14.  Kurangnya iklim-iklim kondusif bagi kecenderungan siswa.






D.    Dampak kenakalan remaja

1.      Kenakalan dalam keluarga:
Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal tertentu.Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.

2.      Kenakalan dalam pergaulan:
Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.

3.      Kenakalan dalam pendidikan:
Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.

Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk.
Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna.

Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.
Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.

E.     Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja, semoga kenakalan remaja di negeri ini berkurang.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
1.      Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
2.      Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
3.      Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
4.      Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
5.      Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
6.      Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
7.      Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
8.      Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda,sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.









BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pada dasarnya remaja itu baik, akan tetapi mereka menghadapi banyak masalah, yang kadang mereka tida sanggup untuk mengatasinya sehingga terjadi penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan. Dalam penanggulangan kenakalan remaja, kita perlu menggunakan pendekatan psikologis. Mulai dari pamahaman tentang kenakalan remaja dan mencari latar belakang terjadinya, agar kita tidak melihat tindakan tanpa mengetahui berbagai faktor penyebabnya baik yang timbul akibat perubahan yang terjadi pada diri remaja maupun yang datang dari luar.
Oleh karena itu dalam penanggulangan kenakalan remaja bukan dengan hukuman atau ancaman tetapi dengan membantunya untuk mencari penyelesaian masalah dengan cara yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum dan ajaran agama.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam menciptakan ketentraman batin remaja. Dalam menghadapi kenakalan remaja, orangtua yang bijaksana dapat memahami keadaan remaja dan membantunya mengatasi persoalan yang dihadapinya.
Guru di sekolah juga mempunyai peranan penting dalam membantu remaja dalam mengatasi kesulitannya. Keterbukaan hati guru menerima keadaannya menjadikan remaja sadar akan sikap dan tingkah lakunya yang kurang baik.









B.     Saran
Kenakalan remaja semakin populer dan menjadi masalah yang 'lumrah ' di era modern ini.
hal ini akan semakin sulit untuk ditanggulangi jika perilaku tersebut sudah menjadi budaya dan kebiasaan remaja. atau remaja yang bersangkutan sudah jauh berada di dalam kubangannya (Kenakalan Remaja).
Walaupun kenakalan remaja diangap lumrah dan lazim dilalui oleh remaja serta merupakan aspek Perkembangan dalam krun masa tahap2 perkembangannya, namun kenakalan remaja ini bukanlah hal perkembangan yang mutlak harus dilalui oleh remaja.hal ini tentunya juga dapat dicegah atau minimal dikurangi dengan pendekatan2 emosional serta ikatan hubungan yang baik dari lingkungan sosialnya, dalam hal ini khususnya keluarga dan orang tua sebagai lingkungan sosial terdekatnya.karena dengan begitu, para remaja(anak) akan merasa diperhatikan, dipedulikan, yang kemudian akan dapat membantu para remaja itu untuk menemukan identitas dirinya dalam proses identifikasi diri.
Komunikasi yang intens juga sangat membantu anak untuk mengenali dan memahami masalah yang dihadapinya serta merasa aman dan nyaman ketika bersama orang2 terdekatnya. Karena tidak jarang, kenakalan remaja disebabkan oleh rasa frustasi, kesulitan mencari sosok yang dapat dijadikan panutan dalam pola hidupnya serta kesukaran dalam penyesuaian terhadap perubahan2 dan perkembangan yang terjadi pada dirinya, baik dari aspek fisik maupun mentalnya dengan lingkungan sosialnya.

No comments:

Post a Comment